Sunday, April 22, 2012

Cara Unik Agar Anak Mencintai Alam

Saya tersentuh ketika membaca artikel VOA pada tanggal 18 April 2012 yang berjudul Penulis AS Gunakan Karyanya untuk Dekatkan Anak-anak pada Lingkungan. Saya sangat menyukai cara Susan Stockdale dalam upayanya untuk mendekatkan anak-anak dengan lingkungan.

Penulis sekaligus ilustrator Susan Stockdale memenangkan penghargaan atas karyanya yang berjudul "Bring on the Birds". Buku ini berisi gambar bermacam-macam burung yang diwarna dan dibuat menarik untuk anak-anak. Susan berhasil menarik perhatian anak-anak maupun dewasa dengan gambar-gambar yang membuat burung-burung terlihat menarik. Tidak hanya burung yang dibuatnya menarik, tetapi hewan yang lainnya juga diperkenalkannya melalui buku bacaan, buku mewarnai maupun permainan puzzle.

Awal mula karya Susan dimulai dengan membacakan buku untuk anaknya, Ava Coggin. Sebagai seorang ibu, ia merasa perlu mengenalkan anaknya dengan keragaman fauna dan keindahan alam. Tetapi memperkenalkan sesuatu yang baru untuk anak-anak memerlukan cara yang menarik agar rasa ingin tahu anak terusik, sehingga diciptakanlah buku-buku bergambar dan berwarna. Cara yang dipakai Susan sangat bagus menurut saya, karena anak-anak mudah sekali tertarik dengan gambar-gambar lucu yang berwarna terang. Selain itu buku-buku tersebut dilengkapi dengan tulisan singkat yang mudah dipahami oleh anak, sekaligus menyisipkan pesan untuk mencintai dan memelihara makhluk hidup ciptaan Tuhan. Diharapkan kelak anak-anak generasi ini dapat memperjuangkan dan melestarikan hewan-hewan di dunia ini dari pembantaian oleh tangan-tangan orang serakah yang tidak bertanggung jawab.

Karena karyanya yang unik dan mendidik ini, buku-bukunya banyak dimuat di berbagai perpustakaan sekolah. Ketua Komite Asosiasi perpustakaan Amerika memberikan penghargaan pada "Bring on the Birds" tahun 2011. Buku berikutnya yang akan diterbitkan berjudul "Stripes of All Types", memuat binatang-binatang yang tubuhnya bergaris.

Buku-buku Susan tidak hanya mendekatkan anak-anak dengan lingkungan, tetapi juga memberi pengetahuan tentang hewan-hewan yang belum pernah mereka lihat di area tempat tinggal mereka. Ini akan membuka pikiran mereka bahwa ciptaan Tuhan di dunia ini sangatlah beragam. Jika pada usia dini anak sudah dibuka pikirannya mengenai alam, kelak diharapkan mereka dapat menjadi orang-orang yang peduli lingkungan hidup, sehingga tidak merusak alam kita seperti orang-orang yang tidak berpendidikan, yang hanya memikirkan keuntungan mereka tanpa berpikir tentang hewan-hewan dan tumbuhan yang dimusnahkannya.

Menurut saya, tidak hanya buku yang dapat menarik perhatian anak untuk mengenal lingkungan lebih dalam. Anak-anak dapat dikenalkan kepada hewan-hewan dengan film DVD, program komputer interaktif seperti kuis yang menyocokkan nama hewan dan gambarnya, boneka hewan yang lucu, dan mengajak anak ke kebun binatang untuk melihat wujud asli dari hewan-hewan yang ada di buku atau boneka. Dengan demikian akan timbul rasa kagum dan menghargai hewan di sekitarnya.
Mari kita ajarkan anak-anak kita untuk lebih mengenal lingkungan kita agar timbul rasa menghargai setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini.....  :)

Tuesday, March 27, 2012

Sampah Plastik Merusak Bumi Kita


Setelah membaca berita dari VOA tanggal 02 Februari 2012 yang berjudul Aktivis Lingkungan Surabaya Serukan Batasi Pemakaian Kantong dan Botol Plastik, saya merasa takut. Apa yang saya takutkan? Saya takut akan keadaan bumi kita yang makin memburuk, dan tidak terawat. Tentu saja ini bukan kesalahan satu orang, tetapi melibatkan semua penghuni bumi ini. 

Tentu kita menyadari bahwa di zaman yang modern ini semua orang ingin serba cepat dan praktis. Keinginan-keinginan inilah yang membuat penggunaan plastik menjadi kian popular,  contohnya membeli Aqua botol karena malas membawa botol minum sendiri dari rumah. Kemasan-kemasan berbagai produk pun menggunakan plastik karena murah, ringan, dan tahan air. Dibalik kepopuleran plastik yang kita gunakan, ternyata proses produksi dan pembuangannya menimbulkan berbagai masalah yang sekarang membuat sejumlah aktivis lingkungan menjadi bingung bagaimana cara mengatasi pertambahan penggunaan plastik yang semakin membeludak.

Plastik erat kaitannya dengan masalah dunia kita, yaitu Global Warming. Apa kaitannya? Untuk membuat plastik, diperlukan bahan mentah seperti minyak bumi. Minyak bumi sendiri merupakan bahan yang semakin langka karena eksploitasi yang tidak dibatasi. Dalam proses pembuatan plastik ini dihasilkan gas karbon dioksida (CO2)  yang seringkali disebut sebagai ‘greenhouse gas’. Menumpuknya gas ini akan membuat bumi kita semakin panas. Tidak heran seringkali saya harus lebih sering mandi karena kepanasan.

Bahaya plastik yang lainnya selain menyebabkan Global Warming adalah zat karsinogen yang terkandung di dalamnya (seperti yang telah dikatakan oleh Prigi Arisandi di VOA), dan sifatnya yang tidak dapat terurai oleh mikroorganisme pengurai sampah hingga ratusan tahun. Jika plastik tetap diproduksi terus, otomatis CO2 akan bertambah, manusia juga akan lebih banyak mengkonsumsi produk yang tercampur dengan senyawa karsinogen, dan tentunya sampah plastic yang tidak dapat terurai ini akan sangat banyak menimbulkan polusi lingkungan. Bayangkan betapa kotornya lingkungan kita jika sudah tidak ada lagi tempat untuk menimbun sampah-sampah plastik tersebut. Plastik yang dibuang di sembarang tempat, misalnya laut, akan membahayakan ekosistem laut. Ikan-ikan di laut akan sedikit banyak memakan plastik-plastik itu, manusia yang memakannya juga akan memakan polutan yang terkandung dalam ikan. Akhirnya, manusia sendiri yang rugi,selain merusak lingkungan, kesehatan juga akan terganggu. 

Sebagai orang yang peduli lingkungan, apa saja yang dapat kita lakukan untuk membantu mengurangi jumlah sampah plastik? Kita dapat mensosialisasikan kepada masyarakat akan pengetahuan dan bahaya global warming dan kaitannya dengan penggunaan plastik yang berlebihan. Penyosialisasian ini dapat dilakukan dengan cara membuat poster tentang Global Warming ataupun memuat artikel-artikel tentang banyaknya sampah plastik di lingkungan kita. Cara yang lain adalah menghimbau masyarakat untuk membeli botol minum permanen yang berarti menguntungkan pemakai botol minum karena tidak perlu terlalu sering membeli air minum dari luar dan juga menghindari efek karsinogen dari kemasan botol plastik. Saran lain untuk masyarakat untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan membawa keranjang belanjaan sendiri sehingga penggunaan kantongan plastik dapat dikurangi.

Lalu bagaimana dengan botol-botol atau sampah plastik lainnya yang sudah terlanjur dibuang dan menumpuk? Plastik yg masih bisa di daur ulang sebaiknya di daur ulang saja agar tidak menambah sampah, menghemat pemakaian minyak bumi, dan menurunkan ongkos produksi. Proses daur ulang ini tentunya wajib dilengkapi dengan pensterilan maximal agar tidak ada produk baru yg tercemar dengan digalakkannya program daur ulang plastik.

Usaha-usaha yang saya sebutkan akan menjadi maximal jika masyarakat telah sadar akan keadaan bumi kita. Tentunya usaha ini harus dimulai dari diri kita sendiri. Perbuatan kita harus memberi contoh untuk orang-orang dekat kita agar membantu mereka menyadari permasalahan ini. Generasi anak-anak kita dapat terancam jika masalah ini tidak mendapat perhatian dan tidak ada usaha untuk memperbaikinya.

Peran setiap orang sangat berharga demi menyelamatkan bumi kita.

Monday, March 26, 2012

the tomcat?

There's this creature called 'tomcat' in my hometown (in front of my house, to be exact), its real name is Coleoptera Staphylinidae. So small, slim and orange-black in colour. In indonesia (east java, particularly) there's an outbreak of this insect and of course, it created panic atmosphere among people. Why?? not only because of its exploding numbers in certain areas of the city, but also due to the danger of its venom. The venom of this mini-creature is horribly scary for our skin. It causes the skin to itch and feel a burning-sensation, just like a Herpes. Worse, it will leave permanent scar on the skin when scratched. But who wouldn't scratch it if it is so itchy that u won't be able to control ur hand to scratch? scary,, isn't it?? So the next question is, why is there an outbreak of this insect? I guess it's because of disruption of its habitat, rice field. Ppl convert it into housing estate. So maybe it's not their fault, but humans' fault.

Thursday, March 22, 2012

strangers

sometimes you have to get to know someone really well to realize you are no more than a stranger.

Newbie

this is the very first time for me to make a blog. really want to do something new once in a while. i hope i will have so much to write, to keep this blog going. :)